Seiring perubahan dinamika ekonomi dan sosial di Asia Tenggara, Indonesia membutuhkan strategi pengembangan ekonomi yang lebih berkelanjutan, terutama dalam kaitannya dengan pembangunan kembali sistem keuangan yang efisien dan lebih berkelanjutan. Salah satu langkah penting dalam rangka itu adalah reformasi fiskal yang merupakan komponen inti dari pengembangan keuangan nasional. Kini, Bank Dunia mendorong Indonesia untuk menerapkan reformasi fiskal guna mengatasi kekurangan pendapatan pajak dan kekurangan keterbatasan belanja publik yang mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Pendanaan senilai US$400 juta dari Bank Dunia ini diprioritasikan untuk mendukung reformasi kebijakan dan institusi pemerintahan melalui pendanaan yang lebih baik dalam memperkuat struktur keuangan negara, serta meningkatkan pendapatan pajak secara komprehensif. Kedua tujuan tersebut merupakan komponen penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan memperluas kesejahteraan sosial, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Menurut data yang ditunjukkan, rasio pendapatan terhadap PDB Indonesia pada tahun 2015 hanya mencapai 13,1%, yang merupakan angka terendah di kawasan ASEAN, serta rasio pajak terhadap PDB mencapai 10,8%, yang masih jauh dari potensi pajak yang dimiliki. Dalam konteks ini, sebagian besar pendapatan pajak di Indonesia hanya mencapai setengah dari potensi pajak yang tersedia. Karena itu, belanja publik kini kurang menopang rencana pembangunan Indonesia, dengan anggaran publik sekitar 16,9% dari PDB 2014, lebih rendah dibandingkan rata-rata rasio negara berpenghasilan menengah di Asia, yaitu sebesar 28%. Anggaran yang terbatas ini menyebabkan defisit infrastruktur yang besar yang mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi, serta kurangnya belanja untuk layanan kesehatan dan program perlindungan sosial yang meningkatkan kerentanan terhadap kemiskinan.
Penjelasan lebih dalam oleh Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, mengungkap bahwa pengalokasian dana lebih besar pada program yang membantu masyarakat miskin adalah prioritas utama dari reformasi fiskal. Dengan demikian, efisiensi penggunaan dana dan pengalokasian lebih banyak ke pengalihan pendapatan dari pendapatan non-pajak untuk pendapatan yang lebih berpotensi menjangkau kelompok masyarakat yang paling membutuhkan. Program ini akan membantu merespons tantangan ekonomi yang muncul akibat turunnya harga komoditas dan keberlangsungan perekonomian yang terganggu.
Tidak hanya dalam hal penyesuaian keuangan, namun juga dalam pengembangan sistem pembayaran pajak yang lebih terintegrasi, reformasi fiskal di Indonesia memerlukan upaya yang lebih intensif, jelas, dan berkesinambungan di bidang kebijakan pendapatan dan administrasi publik. Hal ini tidak mudah, namun penting dilaksanakan karena ketidakmampuan pendapatan yang terbatas akibat jatuhnya harga komoditas. Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan ekonomi, tetapi juga memberikan tanda bahwa Indonesia terbuka bagi dunia usaha. Dalam konteks ini, dukungan Bank Dunia terhadap reformasi fiskal di Indonesia merupakan bagian penting dari kerangka kemitraan bank dunia yang berfokus pada prioritas pemerintah yang berpotensi membawa perubahan.
Penerima manfaat terbesar dari pengumpulan dana ini adalah rakyat Indonesia – mereka yang langsung merasakan manfaat dari pembangunan jalan dan meluasnya pasokan listrik atau layanan kesehatan di daerah pedesaan atau program air bersih di perkotaan. Melalui peningkatan potensi pendapatan pajak dan efisiensi belanja publik, program ini bertujuan membawa kemajuan secara berkelanjutan terhadap masyarakat yang terdampak oleh tantangan ekonomi. Dalam konteks ini, reformasi ini memberikan dampak nyata pada pertumbuhan, kemampuan keuangan, dan pelayanan sosial yang lebih baik dalam mendukung kebijakan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, program ini menjadi dasar dari kebijakan besar oleh Bank Dunia untuk meningkatkan keselamatan ekonomi dan pemerintahan. Dengan menggabungkan berbagai peraturan terkait keuangan publik, reformasi fiskal yang diberikan oleh Bank Dunia akan membawa dampak positif terhadap ekonomi Indonesia. Program ini memperkuat kesetaraan aksesibilitas, memperkuat pemerintahan secara efisien dan efektif, dan mendukung pemerintah untuk menyelesaikan tantangan ekonomi yang muncul di masa depan. Dengan langkah yang terintegrasi dan bertanggung jawab, maka keberlangsungan keuangan Indonesia akan lebih stabil dan memungkinkan ekonomi lebih maju serta berkelanjutan.
