Blog Web & Deep Insights

Bank Deutsce Terkena Impak Aturan Basel IV

Bank Deutsce Terkena Impak Aturan Singapore – Deutsche Bank AG, bank yang sedang menghadapi masalah hukum terkait pinjaman Eropa kontinental, akan menyisihkan modal sebagai konsekuensi dari aturan regulator global yang memperketat aturan untuk mengukur risiko operasional.

“(Ini) Masalah besar bagi kami, dan ini sedikit istimewa bagi kita, di sisi risiko operasional,” kata Chief Executive Officer Deutsche Bank, John Cryan di sebuah konferensi di New York minggu ini. Cryan mengatakan bahwa penerapan aturan oleh Komite Basel dalam penghitungan risiko operasional dapat menyebabkan potensi penurunan modal yang signifikan.

Komite Basel, yang anggotanya termasuk Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa, melarang bank menggunakan model mereka sendiri untuk menentukan berapa modal yang mereka butuhkan untuk menutupi risiko operasional, yang meliputi kerugian dari litigasi, fraud, dan kejahatan cyber. Model tersebut dianggap “terlalu kompleks” dan telah menyebabkan tergerusnya modal beberapa bank. Akibatnya, Komite Basel mengusulkan bahwa bank diminta untuk menggunakan satu pendekatan pengukuran standar baru.

“Pada dasarnya itu berarti kita perlu lebih banyak sekali modal untuk mendukung bisnis. Dan kita tidak bisa memiliki itu karena kita pada dasarnya tidak memiliki akses ke modal. Jadi kami harus mengurangi bisnis,” ujar Cryan seperti dilansir dari Bloomberg.

Peraturan tersebut merupakan serangkaian rencana pembatasan dalam menanggapi krisis keuangan 2008 dan merupakan bagian dari upaya untuk menghentikan pinjaman dengan menggunakan penilaian dan perhitungan mereka sendiri untuk mematuhi persyaratan modal.

Hingga Maret 2016, aktiva tertimbang menurut risiko Deutsche Bank untuk risiko operasional meningkat 8,7% atau mencapai 97,7 miliar euro (setara dengan US$ 109 miliar). Ini merupakan indikasi dari tekanan yang terus menerus dari regulasi global yang berdampak pada keunggulan bank dalam menghitung risiko. Selain itu, ECB mengatakan bahwa biaya hukum yang dikeluarkan oleh 26 bank besar di AS dan Eropa dalam dua tahun terakhir (sejak 2014) mencapai hampir US$ 275 miliar, dengan pinjaman mencapai US$ 140 miliar.

“Deutsche Bank, yang memiliki € 5,40 miliar disisihkan untuk permukiman dan denda pada akhir Maret. Ini merupakan sengketa hukum terbesar tahun ini,” ujar Cryan. Klarifikasi ini menunjukkan dampak ekstensif terhadap perusahaan yang berusaha memenuhi regulasi global secara efisien dan tanggung jawab.

Dalam konteks krisis keuangan 2008, peraturan baru ini menggambarkan bagaimana peran regulator global menjadi sangat penting dalam menjaga keamanan sistem keuangan. Langkah ini menekankan pentingnya transparansi dalam pengukuran risiko dan memungkinkan bank untuk mempertimbangkan dampak dari aturan-aturan yang digunakan oleh regulator secara lebih sistematis. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan besar sering kali menghadapi tekanan eksternal yang harus diatasi secara ekstensif.

Dalam perjalanan ini, penanganan masalah ini menjadi penting. Tindakan ini tidak hanya berdampak langsung terhadap Deutsche Bank, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh bank-bank besar di dunia saat ini. Dengan pengaturan ini, pengurangan kapital menjadi sebuah strategi untuk menjamin bahwa bank tetap dapat bertahan dalam kondisi ekstrem, menghindari kehilangan kepercayaan dari masyarakat serta menjaga stabilitas ekonomi global.

Implikasi dari langkah-langkah ini melibatkan perluasan dari peraturan global terhadap keterbatasan dalam pengambilan keputusan keuangan oleh bank. Mereka harus berurusan dengan perubahan pengukuran yang lebih kompleks dan menghadapi batasan yang lebih ketat terhadap jumlah modal yang diperlukan. Ini menunjukkan bahwa keberlangsungan sistem keuangan masih berjalan di bawah tekanan dari regulasi dan keberlanjutan dalam menghitung risiko operasional.

Exit mobile version