Eximbank Targetkan Pembiayaan Rp102 Triliun Indonesia Eximbank, lembaga pembiayaan ekspor nasional, menargetkan total pembiayaan seiring keberlanjutan ekspor Indonesia di tahun 2017 mencapai Rp102 triliun. Angka ini terus menguat dibandingkan realisasi pembiayaan 2016 yang tercatat sebesar Rp80,85 triliun, menunjukkan upaya penguatan keberlanjutan dalam pembiayaan ekspor dalam jangka panjang.
Plt Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Susiwijono Moegiarso mengakui bahwa pembiayaan yang dikembangkan tahun ini masih berfokus pada sektor berbasis komoditas. Namun, dia juga tidak menutup kemungkinan mendorong pembiayaan ekspor di industri kreatif sebagai langkah strategis melalui peluang pengembangan pasar ekspor yang terus berkembang.
Kendati demikian, pihaknya berharap peningkatan pembiayaan secara total dalam tahun ini dapat tercapai. Pembiayaan ekspor di 2017 diharapkan bisa mencapai target Rp102 triliun, yang merupakan angka yang signifikan dibandingkan dengan angka pembiayaan 2016. Ini menandakan bahwa perhatian terhadap ekspor masih di fokuskan pada penguatan ekspor komoditas dan pengembangan ekspor di bidang industri kreatif, yang diharapkan berkontribusi besar bagi perekaman ekonomi dalam masa depan.
Susiwijono mengungkapkan bahwa peningkatan pada pembiayaan ekspor terkait kenaikan harga komoditas dalam waktu yang lama. Terlebih lagi, dampak dari kenaikan harga tersebut menyentuh keberlanjutan ekspor Indonesia. Selama tiga tahun terakhir, ekonomi global mengalami pola stagnasi atau slowdown yang telah berdampak secara signifikan pada volume ekspor. Namun, kondisi pasar komoditas telah mengalami tren peningkatan sejak sektor ini menjadi titik fokus utama dalam strategi kebijakan ekspor pemerintah.
Selain itu, menurut Susiwijono, pihaknya akan berupaya untuk membangun sinergi dengan lembaga-lembaga pembiayaan lainnya agar pembiayaan ekspor dapat tumbuh secara positif dalam konteks ekonomi. Ini berarti tidak hanya berfungsi sebagai penjamin keberlanjutan dalam bidang ekspor, tetapi juga dalam menjaga hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak-pihak terkait. Dengan membangun kerjasama yang sinergis, Indonesia Eximbank menjanjikan bahwa nanti tidak ada konflik yang mengganggu arus ekspor, namun lebih dari sekadar peningkatan ekspor, namun juga keberlanjutan dari ekspor berbasis komoditas dan kreatif.
Pengembangan pembiayaan di bidang ekspor akan menjadi bagian penting dari kebijakan ekonomi nasional. Dalam rangka memenuhi target pembiayaan Rp102 triliun, Eximbank telah membangun kerja sama dengan lembaga pembiayaan lainnya untuk membentuk strategi perekaman ekspor yang lebih komprehensif dan efisien. Ini juga menjadi langkah penting dalam pengembangan ekspor yang dilayani oleh lembaga pembiayaan ekspor yang berkomitmen tinggi terhadap pengembangan keberlanjutan ekspor Indonesia.
Langkah berikutnya yang diperlukan adalah pengawasan yang lebih ketat terhadap efisiensi pembiayaan ekspor. Sebagai bentuk pengamatan terhadap potensi pengembangan ekspor, pihaknya mengembangkan strategi sinergi yang terus mengikuti perkembangan kondisi ekonomi global dan kondisi ekspor Indonesia. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Indonesia Eximbank akan terus melihat kesempatan pasar global, mengembangkan strategi ekspor dan pembiayaan ekspor yang lebih terbuka dan komprehensif. Dengan keberlanjutan strategi dan efisiensi operasional, keberlanjutan ekspor dan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi lebih dapat dipertahankan secara efektif.











