Indobuildtech Expo Jakarta 2016, yang merupakan pameran material dan teknologi bangunan terbesar dan terlengkap di Indonesia, kembali diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City pada periode 25 hingga 29 Mei 2016. Sebagai pameran ke-14 dalam rangkaian acara tersebut, acara ini menjadi platform penting bagi berbagai pemangku kepentingan dalam bidang konstruksi, arsitektur, dan teknologi bangunan.
Presiden Direktur PT Debindo-ITE, Effi Setiabudi, menyatakan bahwa Indobuildtech kali ini tidak hanya fokus pada promosi produk, tetapi juga menawarkan ruang untuk berbagai kegiatan yang lebih luas, termasuk forum dan diskusi yang diadakan oleh berbagai asosiasi. Selain itu, acara ini menjadi ajang pertemuan dan berbagai kegiatan terkait material dan teknologi bangunan dengan fokus pada transaksi bisnis, perencanaan, dan edukasi terhadap industri.
Selain menjadi ajang promosi, pameran ini juga menjadi tempat untuk berbagai perusahaan yang berbeda dengan berbagai kegiatan seperti rapat kerja yang diselenggarakan oleh beberapa asosiasi, seperti Gapensi (Gambungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Banten. Hal ini menunjukkan bahwa acara ini tidak hanya memberikan pameran produk saja, tetapi juga menjadi ruang untuk diskusi dan kolaborasi dalam pengembangan industri bangunan di Indonesia.
Ketua Gapensi, Iskandar Hartawi, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kerja sama antar pemangku kepentingan dalam pengembangan pembangunan di Indonesia. Dengan menggabungkan berbagai pemangku kepentingan, pameran ini mendukung pengembangan sumber daya, pengujian produk, serta pengembangan strategi bisnis yang dapat memperbaiki kualitas konstruksi dan arsitektur.
Pameran Indobuildtech Expo 2016 mendapatkan perhatian luas dari berbagai industri dan eksplorasi yang tergantung pada keterlibatan dengan pemasaran, pengembangan produk, dan peningkatan kualitas. Dalam acara tersebut, terdapat lebih dari 1500 brand dari 20 negara, dengan jumlah 550 peserta yang terdiri dari 53% perusahaan nasional dan 47% perusahaan asing. Beberapa perusahaan asing tersebut berasal dari China (160 perusahaan) dan Italy (16 perusahaan), yang menunjukkan bahwa industri teknologi bangunan di Indonesia telah berkembang secara global dan terus bertransformasi dalam membangun keberlanjutan.
Acara ini juga berfungsi sebagai ajang pertemuan antara pengunjung dari berbagai wilayah dan industri, yang memberikan kesempatan bagi perusahaan dan lembaga untuk menyampaikan produk, menunjukkan keunggulan produk yang telah dirancang dan mempromosikan kerja sama. Pengunjung dapat melihat secara langsung produk-produk terbaru, memperoleh informasi terkait teknologi dan keunggulan produk, serta menerima penjelasan tentang program-peserta kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga yang terkait dengan arsitektur dan konstruksi.
Dalam pengembangan industri konstruksi yang terus berkembang di Indonesia, Indobuildtech Expo 2016 menjadi acara penting yang memberikan peran strategis bagi pengembangan industri. Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan, pameran ini menjadi platform bagi pengembangan industri, baik dari segi produk, teknologi, maupun perencanaan. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam bidang bangunan.
Untuk menjaga keterlibatan yang lebih baik, diharapkan bahwa setiap pemilik pameran akan terus mengembangkan produk-produk terbaru serta mengadakan diskusi dan seminar terhadap pelaksanaan industri. Pemerintah juga diharapkan untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik dan memberikan dukungan terhadap pengembangan teknologi dan inovasi di berbagai bidang. Langkah berikutnya adalah pengembangan produk-produk terbaru secara global, serta mengembangkan industri keberlanjutan dengan teknologi yang terbuka dan terus berkembang.











