Perluasan Akses Keuangan Inklusif Mandiri Untuk memperluas akses layanan branchless banking dan mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat yang belum ber-bank (unbanked), PT Bank Mandiri melalui kerjasama dengan PT Dian Kencana Puri Prima (DKPP) sekarang menyediakan layanan pembayaran dan transaksi keuangan melalui toko-toko pulsa di seluruh wilayah. Ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan layanan digital yang mendukung perjalanan transformasi keuangan inklusif di Indonesia.
Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia terus mengalami tren kenaikan yang signifikan, meskipun jumlah penggunaan layanan ini seiring waktu terjadi perubahan. Salah satu penyebab utama perubahan tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan terhadap layanan data, seperti yang dijelaskan oleh Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Kartini Sally.
Dari pengembangan perusahaan di bidang teknologi, layanan ini juga berfungsi sebagai bentuk pendukungan terhadap program keuangan inklusif dan gerakan nasional non tunai (GNNT), di mana Bank Mandiri berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial secara digital. Karena itu, kerjasama dengan DKPP yang berkelompok di industri pemasaran dan distribusi telekomunikasi memberikan kesempatan baru bagi pelaku ekonomi yang tergabung dalam masyarakat non-bank.
Kerjasama ini dihadirkan oleh Direktur Digital Banking & Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans dan Direktur Utama DKPP Ibu Dian Hariani, yang disaksikan oleh Kartini Sally. Dalam peluncuran kerja sama tersebut, Bank Mandiri menargetkan peningkatan jumlah loket agen untuk menyediakan layanan pembayaran dan pembayaran secara non-tunai. Dalam periode yang diuraikan, Bank Mandiri telah memiliki lebih dari 33.000 loket agen branchless banking, dengan jumlah nasabah mencapai 1,3 juta orang. Tahun lalu, pihak-pihak ini terus memperluas layanan tersebut menjadi berbagai jenis pelayanan, termasuk pembukaan, penyetoran dan penarikan uang dari rekening mandiri e-cash dan tabungan Laku Pandai.
Mengenai potensi dan keunggulan layanan yang akan diluncurkan, terutama dalam bentuk branchless banking yang bisa dilakukan melalui toko-toko pulsa, layanan ini dikembangkan sebagai solusi transparan dan aman bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank tradisional. Sebagai informasi, jumlah pelanggan mobile (pengguna sim card) di Indonesia terus meningkat hingga melebihi jumlah penduduk. Hal ini mencerminkan bahwa penggunaan layanan digital semakin berbasis pada permintaan masyarakat. Dalam kejadian tersebut, kehadiran pihak-pihak terkait seperti DKPP merupakan bagian penting dari pengembangan infrastruktur digital di sektor keuangan.
Dari sisi teknologi dan infrastruktur, kerja sama ini menawarkan opsi penggunaan jaringan yang tersebar luas, sehingga memungkinkan masyarakat unbanked mengakses layanan keuangan secara mudah. Selain membutuhkan infrastruktur teknologi, kelangsungan operasional terus dipantau secara sistematis oleh bank dan pihak terkait. Di sisi lain, perusahaan dapat mendorong perbaikan keberlanjutan layanan pembayaran digital dan memastikan proses penggunaan dan pengawasan terus dijalankan secara akurat dan efektif.
Untuk memastikan penggunaan layanan ini lebih efisien dan memberikan pelayanan yang lebih berkelanjutan, pihak-pihak terkait dapat memperoleh informasi lebih terperinci tentang kebijakan pemerintah dan keberlanjutan layanan digital, termasuk dalam program keuangan inklusif yang terus mengembangkan dalam jangka panjang. Hal ini akan membantu memperlebar akses keuangan bagi masyarakat, terutama pada segmen yang masih terjangkau kebutuhan konsisten secara keuangan dan sosial.











