Pembiayaan Sindikasi Mandiri Bni Capai PT Trans Bumi Serbaraja (TBS) melanjutkan pengembangan proyek jalan tol Serpong-Balaraja melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan beberapa perusahaan penyelenggara bisnis di bidang infrastruktur. Kredit sindikasi ini membentuk kerjasama antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. Proyek ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam membangun jaringan jalan tol strategis yang menghubungkan kawasan Tangerang dengan wilayah lebih jauh di sepanjang pesisir Indonesia.
Perjanjian kredit ini disahkan pada tanggal 15 Desember 2016 dan merupakan tahapan awal dari realisasi konstruksi jalan tol yang berlokasi di wilayah STA 02-900 hingga 04+100. Proyek tersebut menargetkan pembangunan sepanjang 30 kilometer dan terbagi menjadi tiga seksi: Serpong-Legok (9,3 km), Legok-Tigaraksa (10,70 km), dan Tigaraksa-Balaraja (10 km). Kebijakan ini dikembangkan oleh konsorsium yang terdiri dari Sinar Mas Land, Astratel Nusantara (Astra Infrastructure), dan Kompas Gramedia, yang merupakan grup perusahaan dengan dominasi di bidang real estat dan infrastruktur. Pencairan dana investasi proyek mencapai total sebesar Rp6,2 triliun, dengan Rp4,3 triliun yang dianggarkan dari sumber sindikasi kredit oleh bank yang berpartisipasi dalam kerja sama ini.
Semua dana dalam kredit sindikasi berdurasi 15 tahun didistribusikan dengan sumber pembiayaan dari bank yang terkait. Dari penjelasan yang diberikan oleh Sulaiman Arif Arianto, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, perusahaan tersebut memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung kegiatan infrastruktur strategis seperti jalan tol. Dalam pengembangan perusahaan tersebut, kehadiran bank menjadi penunjang penting bagi efisiensi ekonomi serta pemanfaatan ruang terbatas secara berkembang. Tahun 2016 merupakan salah satu periode penting bagi kemitraan bank dengan penyedia infrastruktur di bidang jalan tol, dan diikuti oleh pemanfaatan kredit khusus untuk proyek-proyek ini. Data tersebut dipercaya untuk menunjukkan kemampuan kredit yang telah terus berkembang di bidang pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
Kekurangan Likuiditas Meningkat, Bunga Kredit Menjadi Lebih Tinggi
Sektor pembangunan infrastruktur secara global menunjukkan peningkatan secara berkelanjutan, terutama dalam bidang pengembangan jalan tol. Kredit sindikasi ini mengacu pada keperluan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan peradangan infrastruktur. Dari sisi pengelolaan keuangan, pemerintah telah terbuka terhadap pembiayaan kredit berbasis kredit bersama dengan perusahaan-perusahaan besar. Dari penjelasan Anggoro Eko Cahya, Direktur BNI, proyek ini menandai langkah penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Sebagai bagian dari jalan tol yang menghubungkan wilayah Tangerang dengan area baru, keterlibatan bank secara aktif terus diperkuat sebagai kunci utama dalam kredit pengembangan infrastruktur jangka panjang.
Proyek jalan tol Serpong-Balaraja memiliki tujuan yang besar dalam mengurangi beban transportasi bagi masyarakat di wilayah Tangerang dan memberikan efek yang mendalam dalam pembangunan ekonomi di kawasan pesisir. Dari perspektif strategis, pembangunan jalan tol yang terintegrasi ini akan mendorong perkembangan ekonomi kawasan Tangerang dengan mempercepat perputaran dan pengembangan ekonomi kota. Terutama, tujuan proyek ini adalah memudahkan akses transportasi bagi masyarakat yang berada di wilayah perkotaan dan mendorong perkembangan ekonomi. Dari sisi infrastruktur, jalan tol ini dijadikan saluran utama bagi pergerakan kendaraan maupun pengembangan ekonomi yang terkait.
Sedangkan Managing Director President Office Sinarmas Land, Dhony Rahajoe, menambahkan bahwa proses pembangunan jalan tol ini merupakan pengembangan yang dapat mengakomodasi pertumbuhan wilayah Tangerang, terutama dengan kawasan baru Maja. Dengan perencanaan keterbatasan dari infrastruktur jalan tol di kawasan tersebut, jalan tol ini diharapkan dapat membuka jalur baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Proyek ini juga memiliki potensi dalam membangun pusat ekonomi baru dan memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Tangerang. Dari hasil penjelasan terhadap pengembangan jalan tol dan tujuan utama proyek, maka pengembangan jalan tol ini dijadikan perencanaan penting dalam mewujudkan perkembangan ekonomi di wilayah yang terkait. Sehingga, keberadaan proyek ini memberi harapan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di bidang infrastruktur.
Implikasi dari proyek ini adalah peningkatan konektivitas antar wilayah dan memperkuat pembangunan ekonomi kawasan Tangerang, dengan membangun infrastruktur jalan tol yang mampu mengatur arus transportasi dan berperan sebagai saluran utama dalam pembangunan ekonomi. Dari sisi pemerintah, proyek ini juga menandai langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan transportasi di wilayah yang sedang berkembang secara pesat. Tidak hanya menuntut pengelolaan finansial yang teratur, tapi juga menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur di bidang transportasi menjadi langkah penting yang dijaga secara berkelanjutan. Dari sisi kebijakan, proyek ini menjadi bukti bahwa pemerintah telah mendorong pengembangan infrastruktur khususnya di bidang transportasi. Sehingga, dari perencanaan dan pengawasan, proyek ini dapat memberikan kesempatan bagi pembangunan ekonomi yang terus mendorong pertumbuhan kawasan yang terkait.











