Ojk Siap Ekspansi Ke Malaysia Bank-bank besar di Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk ekspansi ke Malaysia setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sentral Malaysia (Bank Negara Malaysia/BNM) melakukan kesepakatan bilateral untuk mendukung Asean Banking Integration Framework (ABIF).
Adanya kesepakatan bilateral antara OJK dan BNM ini membuka peluang bagi bank-bank Indonesia untuk memasuki pasar Malaysia, meskipun masih dalam tahap awal. Salah satu bank yang menjadi simbol dari pergerakan ini adalah Bank Mandiri, yang telah berbicara dengan regulator Malaysia tentang ekspansi kantor atau pengembangan unit bisnis di negara jiran.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, Bank Mandiri telah melakukan pembicaraan dengan BNM untuk mendapatkan persyaratan pengajuan aplikasi pendirian anak perusahaan di Malaysia. Namun, Mandiri masih menunggu keputusan dari OJK mengenai status bank yang dianggap memenuhi syarat Qualified ASEAN Bank dalam proses pengajuan. Selain itu, OJK juga sedang mengembangkan diskusi bilateral dengan Bank Sentral Thailand terkait kepentingan terkait pengembangan ekspansi di wilayah ASEAN.
Menurut pengawas OJK, peluang ini berdasarkan kesepakatan bilateral yang telah diusulkan oleh OJK dan BNM dalam konteks Asean Banking Integration Framework (ABIF) yang direncanakan pada tahun 2020. Dalam penjelasan ini, OJK memperkenalkan bahwa berbagai pihak terkait dari luar ASEAN telah mengikuti proses koordinasi secara bilateral, termasuk dengan Bank Sentral Thailand dan beberapa institusi lain yang akan menjadi bagian dari proses ekspansi bank Indonesia ke wilayah ASEAN.
Terlepas dari faktor fakta yang telah disampaikan, penting untuk memahami bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam membangun jaringan bank di wilayah ASEAN. Dalam konteks ini, Bank Mandiri mengaku telah menyelesaikan diskusi dengan BNM, namun tetap mengharapkan kepastian dari pihak regulator untuk membuka langkah formal dengan pengalaman yang telah dijamin oleh OJK. Selain itu, terdapat juga peluang bahwa bank Indonesia masih menunggu pengumuman dari OJK mengenai status bank yang telah memenuhi syarat untuk menjadi anggota ASEAN banking. Meningkatnya minat dari pihak pemerintah dan regulator akan membuka peluang baru bagi bank Indonesia untuk memperluas jaringan di wilayah Asean.
Pada akhirnya, OJK akan terus melakukan pembicaraan dengan bank-bank sentral di negara-negara ASEAN, terutama dengan Bank Sentral Thailand, melalui proses koordinasi bilateral yang telah diharapkan dalam rangka penyelenggaraan Asean Banking Integration Framework (ABIF) 2020. Ini adalah langkah penting yang akan memperkuat ekspansi kegiatan ekonomi di wilayah Asia Tenggara. Namun, keputusan akhir yang ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi pengembangan proyek bisnis terutama dalam bidang kewirausahaan, perekaman keuangan, dan ekspansi pasar keuangan di negara-negara di luar Indonesia. Selain itu, dari sisi ekonomi, pengembangan infrastruktur keuangan dalam lingkup ASEAN juga menjadi prioritas penting bagi perusahaan bank yang berminat memasuki pasar ASEAN.
Implikasi dari kesepakatan bilateral ini antara OJK dan BNM akan terus diperbincangkan dalam konteks penguatan kualitas layanan keuangan dan keterbukaan pasar di wilayah ASEAN. Hal ini juga akan memberikan dampak langsung terhadap ekspansi bisnis bank Indonesia di negara jiran, termasuk pengembangan produk-investasi, dan keterbukaan layanan terhadap pelanggaran. Dalam konteks ini, OJK akan terus memperoleh dukungan dari pihak pemerintah dan bank-bank sentral untuk membuka peluang pasar baru melalui proses koordinasi yang lebih komprehensif.
- Adanya kesepakatan bilateral antara OJK dan BNM untuk mendukung Asean Banking Integration Framework (ABIF).
- Bank Mandiri telah berbicara dengan BNM untuk pengajuan aplikasi pendirian anak perusahaan di Malaysia.
- Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, mengatakan bahwa keputusan akan ditunggu dari OJK terkait status bank yang dianggap memenuhi syarat Qualified ASEAN Bank.
- OJK telah mengikuti proses pembicaraan bilateral dengan Bank Sentral Thailand serta beberapa negara lain dalam konteks AIBF 2020.
Langkah berikutnya di masa depan adalah memperkuat koordinasi antara pemerintah dan regulator di berbagai negara ASEAN, terutama dalam mengembangkan kerjasama ekonomi dan perbankan. Dalam konteks ini, perlu dilakukan pembentukan jaringan bisnis yang komprehensif serta memperkuat kepercayaan antar lembaga keuangan dalam membangun jaringan keuangan di wilayah ASEAN.











