Laba bersih bank mayora naik Jakarta – PT Bank Mayora mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 103,40% menjadi Rp30,196 miliar pada sembilan bulan pertama 2015, melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan laba ini dikendalikan oleh kenaikan bunga bersih 45,23% menjadi Rp148,306 miliar, seiring ekspansi kredit yang tumbuh 21,61% menjadi Rp3,013 triliun. Peningkatan tersebut menunjukkan kinerja yang solid di tengah perlambatan ekonomi nasional, sekaligus memperkuat posisi bank dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Sepanjang kuartal III tahun ini, Bank telah melakukan sejumlah perbaikan di antaranya efisiensi biaya, menjaga kualitas aset dengan penerapan prosedur pengelolaan risiko yang ketat serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin di tengah kondisi ekonomi yang cukup menantang,”kata Direktur Utama Bank Mayora, Irfanto Oeij dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 19 November 2015.
Sementara pertumbuhan total Dana Pihak Ketiga yang sepanjang kuartal III tahun 2015 tumbuh 13,11% atau Rp3,679 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Baca Juga:
Fokus peningkatan dana murah yang dilakukan Bank sepanjang kuartal III ini telah berhasil meningkatkan komposisi tabungan sebesar 11,69% (Rp429 Miliar) dari sebesar 8,45% (Rp274,996 Miliar) dan komposisi Giro sebesar 17,26% (Rp635 Miliar) dari sebesar 11,58% (Rp376,716 Miliar) pada kuartal III di tahun 2014.
Sementara untuk komposisi Deposito sedikit mengalami penurunan menjadi 71,05% atau Rp2,614 Triliun dibandingkan tahun lalu di periode yang sama sebesar 79,97% atau Rp2,601 Triliun. Dalam sembilan bulan terakhir, total aset Bank Mayora tumbuh 16,81% menjadi Rp4,77 Triliun, dibandingkan kuartal III tahun lalu.
Irfan mengatakan hasil kinerja positif yang diperoleh Bank Mayora juga tak lepas dari upaya peningkatan kualitas layanan, seperti perluasan kantor layanan di Suryakencana, Bogor dan Batujajar Bandung belum lama ini sehingga total kantor saat ini menjadi 37 kantor, serta melakukan migrasi sistem core banking pada Agustus lalu. (*) Ria Martati
