Ekonomi Manufaktur Harapan Menkeu Untuk Seiring terus-menerusnya penurunan harga komoditas, kondisi perekonomian Indonesia dikelilingi tantangan yang tidak dapat dihindari, khususnya karena keberadaan ketergantungan terhadap sektor komoditas yang mengalami fluktuasi harga. Menyikapi situasi tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengajukan kebijakan yang menekankan pada diversifikasi ekonomi untuk menghindari terlalu bergantung pada sektor komoditas. Menurutnya, penurunan harga komoditas ini tidak hanya menimbulkan dampak ekonomi yang berkelanjutan, tetapi juga memperkuat kebutuhan untuk memperluas sektor ekonomi yang lebih kemandirian.
Penjelasan terkait dari Bambang Brodjonegoro dikutip dalam sebuah acara Banking Service Excellence Award 2016 yang diselenggarakan oleh Infobank di Jakarta pada hari Kamis, 2 Juni 2016. Dalam pidatanya, dia menyoroti bahwa kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan efek negatif yang panjang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, ekonomi Indonesia perlu mengalihkan fokus dari sektor komoditas yang terus mengalami tekanan, dan mencari sumber baru untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Menurut Menteri Keuangan, industri manufaktur yang berbasis sumber daya alam merupakan potensi peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bambang mengatakan bahwa meskipun sumber daya alam Indonesia terbatas secara jumlahnya, maka keteraturan dan kemampuan perencanaan terkait dalam pengembangan sektor manufaktur berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil. Selain itu, terlebih lagi, sumber daya alam yang melimpah seperti batu bara, sawit, karet, cokelat, serta singkong, menunjukkan potensi yang dapat diperoleh untuk mengembangkan industri industri nasional.
Di dalam pernyataan tersebut, Bambang menyebut bahwa industri manufaktur yang berbasis sumber daya alam akan menjadi lokomotif utama dalam membangun ekonomi Indonesia. Menurut dia, karena Indonesia telah memiliki keunggulan dalam sumber daya alam, serta perbedaan dengan negara-negara lain, maka sektor manufaktur dapat berperan sebagai fondasi utama dalam membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. Selain itu, dalam konteks kebijakan keuangan dan pembangunan, Bambang juga menekankan pentingnya peran industri perbankan dalam memperbaiki kualitas dan kepercayaan terhadap pembiayaan jangka panjang.
Saat berbicara mengenai strategi terbaik dalam menghadapi dampak dari penurunan harga komoditas, Bambang menyampaikan bahwa industri perbankan memiliki peran penting untuk membantu melalui kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja keuangan. Menurutnya, sektor manufaktur yang sudah mapan dalam industri, memiliki potensi untuk bersaing di pasar global. Bambang berharap, dengan dukungan pemerintah dan industri, maka sektor manufaktur dapat menjadi pusat dari kepercayaan dan kinerja keuangan yang lebih terbuka dan berkelanjutan.
Sehingga, sebagai hasil dari pernyataan tersebut, penanganan terhadap dampak dari penurunan harga komoditas menjadi prioritas utama. Dalam pengembangan ekonomi Indonesia, kebijakan diversifikasi industri harus ditangani secara proaktif. Terlebih lagi, sektor manufaktur dan industri perbankan merupakan kunci utama dalam membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. Menurut Bambang, langkah berikutnya seharusnya dilakukan dengan memperluas dan mendorong pengembangan manfaat dari peluang-peluang baru dalam industri yang berbasis sumber daya alam, yang memiliki potensi besar untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap komoditas. Implikasi langsung dari rekomendasi ini akan menimbulkan keterbukaan terhadap inovasi dan pengembangan industri yang lebih berkelanjutan.
