Blog Web & Deep Insights

Ekonomi Indonesia Mencatatkan Kekayaan di Dunia

Ekonomi Indonesia Mencatatkan Kekayaan Di Chief Economist Deutsche Bank, Taimur Baig, mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan tren unggul dari negara-negara di kawasan Asia, termasuk India dan Filipina. Menurut ia, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai mengalami kembali dari perlambatan komoditas dan defisit infrastruktur yang terjadi sebelumnya, yang merupakan salah satu faktor utama dalam pergerakan ekonomi masa kini.

Penambahan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan ekonomi non komoditas Indonesia secara signifikan memperkuat kondisi pasar. Seiring dengan pertumbuhan produksi yang meningkat, khususnya dalam industri non-minyak, pasar global menganggarkan hasil yield yang lebih menguntungkan. Keberadaan ini menunjukkan bahwa rasa aman terhadap investasi terutama dalam pasar modal Indonesia terus meningkat, dan hal tersebut secara langsung menguntungkan nilai tukar rupiah dalam kaitannya dengan arus investasi berkelanjutan.

“Kementrian Keuangan Indonesia menunjukan kehati-hatian pada fiskal dan mengejar agenda reformasi makro struktural yang mengesankan. Ditambah ada optimisme terkait potensi untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan pajak dengan kebijakan administrasi pajak, sementara dana repatriasi dalam program amnesti pajak akan melebihi ekspetasi untuk mengisi kesenjangan anggaran,” kata Baig di Jakarta, Kamis, 3 November 2016.

Momentum pertumbuhan di Indonesia sedang membaik dibandingkan 12 bulan yang lalu. Hal ini terlihat dari peningkatan impor tahunan non-minyak yang positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, serta peningkatan produksi. Dengan menunjukkan potensi ini, ekonomi Indonesia mulai mengembangkan posisi lebih baik dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia.

Secara eksternal, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 5,18% secara year-on-year (yoy) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulanan kedua tahun 2016. Meskipun angka ini menunjukkan perkembangan yang mengesankan, tetap ada potensi bagi ekonomi Indonesia menghadapi risiko inflasi. Dengan target inflasi sekitar 3-5%, anggaran pemerintah diprediksi memiliki ruang gerak untuk memangkas suku bunga satu kali dalam masa depan.

Daftar fakta penting yang disampaikan dalam artikel:

  • Ekonomi Indonesia ungguli India dan Filipina dalam kawasan Asia.
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,18% pada triwulan kedua 2016 (yoy).
  • Impor tahunan non-minyak menunjukkan tren positif untuk pertama kali dalam dua tahun terakhir.
  • Produksi meningkat, memungkinkan hasil produksi yang lebih menguntungkan bagi pasar global.
  • Suku bunga global rendah saat ini memberikan manfaat terhadap arus investasi ke pasar modal Indonesia.
  • Kepercayaan terhadap investasi ke pasar modal melalui rupiah meningkat.

Secara keseluruhan, tren pertumbuhan ekonomi di Indonesia, meskipun masih tergantung pada beberapa faktor, menunjukkan bahwa pergerakan ekonomi mulai membaik. Ekonomi Indonesia memiliki potensi besar untuk terus membangun dan mendapatkan perhatian global. Dalam proses ini, langkah-langkah terkait dengan kebijakan pemerintah, khususnya dalam reformasi fiskal dan perbaikan efisiensi pengelolaan pajak, menjadi prioritas utama. Dalam masa depan, perlu diambil langkah-langkah strategis terhadap perubahan kondisi ekonomi untuk mempertahankan keseimbangan keuangan dan mengungkapkan kepercayaan terhadap potensi ekonomi Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *