Jokowi Segera Pasang Fintech Untuk Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa industri financial technology (fintech) merupakan salah satu pilar penting dalam menyelesaikan tantangan inklusi keuangan di Indonesia, sebuah negara yang terdiri dari banyak pulau, termasuk wilayah terpencil dan perbatasan. Dalam keterbatasan akses jasa keuangan, teknologi digital dianggap sebagai solusi utama yang mampu menjangkau populasi yang terpencil. Di dalam forum ICE BSD, Tangerang, pada Selasa, 30 Agustus 2016, Jokowi mengutarakan pentingnya pengembangan teknologi digital dalam meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakat yang terdampak oleh lokasi geografis yang terlalu jauh.
“Indonesia punya 17 ribu pulau, kalau Jawa saja mungkin sebagian sudah. Tapi kalau pergi ke pulau terpencil, pergi ke perbatasan negara kita, pergi ke daerah yang belum terjangkau oleh layanan perbankan. Kita baru merasa bahwa negara kita sangat besar sekali,” ujar Jokowi dalam pidatanya tersebut. Tidak hanya menyoroti kehadiran teknologi, namun juga menjelaskan bahwa keberadaan teknologi digital perlu menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan inklusi keuangan, terutama di wilayah terpencil dan daerah-daerah yang belum terjangkau layanan jasa keuangan formal. Pemenuhan akses keuangan bagi masyarakat yang terasing akan menjadi kunci utama dalam mengurangi ketertinggalan ekonomi dan memperbaiki distribusi keuangan di seluruh wilayah negara.
Baca Juga:
Teknologi digital di Indonesia saat ini telah berkembang pesat, namun masih menjadi kendala bagi banyak masyarakat, terutama di daerah perbatasan dan pulau-pulau terpencil yang sulit dijangkau oleh layanan perbankan. Jokowi mengungkapkan bahwa dengan adanya teknologi digital yang mampu menjangkau wilayah-wilayah tersebut, maka masyarakat yang terdampak akan memiliki kesempatan lebih besar dalam memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Sehingga, kemampuan teknologi digital perlu dilihat sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat keterhubungan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Untuk menciptakan inovasi di industri keuangan, Jokowi mengajak semua pihak terlibat dalam pengembangan teknologi digital, termasuk anak muda yang memiliki kemampuan tinggi dalam pengembangan teknologi. Ia menganggap bahwa generasi muda di bidang fintech memiliki potensi besar untuk menghasilkan terobosan teknologi yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan isu inklusi keuangan. Menurutnya, keterlibatan anak muda dalam pengembangan teknologi dapat menjadi pusat inovasi dalam bidang jaringan digital, serta menghasilkan aplikasi digital yang dapat mendukung kebutuhan masyarakat terpencil. Di dalam kesempatan yang tersedia, Jokowi juga mengajak semua pihak, termasuk anggota industri, untuk berkontribusi dalam mengembangkan teknologi digital dalam bidang keuangan secara luas.
Dalam menyampaikan poin-poin utama, Jokowi menekankan bahwa peningkatan inklusi keuangan dapat menjadi salah satu alat penting dalam memangkas kesenjangan pendapatan yang menghuni Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dengan mengembangkan teknologi digital, maka Indonesia memiliki peluang besar untuk memperbaiki akses keuangan kepada semua lapisan masyarakat. Sehingga, penerapan teknologi digital secara nasional dapat menjadi bagian penting dalam mendorong kesetaraan akses keuangan dan membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Pada akhirnya, Jokowi menyampaikan bahwa pengembangan teknologi digital menjadi fokus utama dalam menyusutkan ketidakseimbangan ekonomi di Indonesia. Tidak hanya sebagai upaya peningkatan inklusi keuangan, tetapi juga sebagai bentuk keberlanjutan dalam pengembangan ekonomi nasional, yang akan membuka peluang baru bagi masyarakat terpencil untuk menerima layanan jasa keuangan. Dengan demikian, peluang teknologi digital perlu dikembangkan secara lebih luas dan menyeluruh di seluruh wilayah negara, baik di luar Pulau Jawa maupun di wilayah-wilayah terpencil.
Untuk mempercepat peningkatan inklusi keuangan, pemerintah dan pelaku bisnis teknologi perlu terus bergerak untuk menghadapi tantangan ini. Dengan demikian, perlu diingat bahwa teknologi digital harus digunakan secara strategis, dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keunggulan dari berbagai kelompok masyarakat. Jokowi menekankan bahwa peningkatan inklusi keuangan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mengandung tantangan sosial dan ekonomi yang harus dihadapi bersama. Akhirnya, langkah berikutnya adalah penyusunan rencana pengembangan teknologi digital yang sistematis dan terjangkau bagi seluruh wilayah Indonesia. Sebagai tanggapan terhadap tantangan ini, terdapat peluang besar bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan teknologi digital, terutama di bidang keuangan, melalui inovasi dan kolaborasi yang terus-menerus.











