Obligasi Berkelanjutan Mandiri Terbitkan Rp5 Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai bank BUMN yang berkomitmen terhadap pengembangan ekonomi dan infrastruktur nasional, mengumumkan rencana penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap I sebesar Rp5 triliun sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan perbaikan struktur pendanaan dalam jangka panjang. Rencana ini merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur strategis yang telah ditetapkan dalam program Nawacita Kabinet Kerja.
Untuk memastikan ketersediaan pendanaan jangka panjang, Bank Mandiri menargetkan penerbitan obligasi berkelanjutan I sebesar Rp14 triliun dalam periode 2016 hingga 2018. Relevansi program ini dijelaskan oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, yang menjelaskan bahwa penerbitan obligasi ini digunakan untuk mendukung fasilitas infrastruktur nasional dan memberikan pembiayaan jangka panjang sebanyak 5 hingga 10 tahun yang sesuai dengan kebutuhan utama infrastruktur dan perumahan.
Baca Juga:
Baca Juga:
Sebagai bagian dari kemitraan perbankan yang memperoleh peran strategis dalam pengembangan infrastruktur, rencana ini dilakukan secara bersamaan dengan empat perusahaan penjamin emisi terkemuka, yaitu Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities, dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Penjaminan terhadap keterbukaan pasar akan menjamin kenyamanan pembiayaan yang stabil dan transparan dalam proses perbankan berkelanjutan.
Selain itu, hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai pembayaran obligasi subordinasi perseroan yang jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016. Dalam penjelasan yang disampaikan oleh Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri, Pahala N Mansury, penerbitan obligasi ini terdiri dari tiga seri: Seri A dengan tenor 5 tahun, kisaran kupon 7,75%-8,25%; Seri B dengan tenor 7 tahun, kisaran kupon 8,15%-8,65%; dan Seri C dengan tenor 10 tahun, kisaran kupon 8,40%-8,90%. Setiap seri memiliki peraturan khusus yang disusun dalam perhitungan yang akurat dengan peraturan terkait pasar konsisten.
Penawaran awal obligasi berkelanjutan I tahap I akan dilakukan pada periode 24 Agustus hingga 7 September 2016. Penawaran umum diperkirakan dilakukan pada tanggal 23 hingga 27 September 2016. Diperkirakan tanggal efektif penerbitan obligasi tersebut adalah 21 September 2016, sementara proses penjatahan direncanakan pada tanggal 28 September 2016. Dengan mengikuti siklus yang ditetapkan, kepercayaan terhadap kinerja bank akan meningkat dan membuka ruang bagi keterbukaan pasar yang lebih luas dalam jangka panjang.
Implementasi program ini diharapkan akan memberikan dampak langsung terhadap pengembangan ekonomi nasional melalui investasi dalam infrastruktur jangka panjang. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam membangun kepercayaan publik terhadap keberlangsungan pengelolaan keuangan dan kebijakan keuangan di masa depan. Selain itu, proses ini diharapkan akan menjadi contoh dalam pengembangan pemerintah dengan memperkuat keberlanjutan keuangan berkelanjutan di Indonesia. Hasilnya akan memberikan keberlangsungan terhadap pengembangan ekonomi serta memperkuat sistem keuangan nasional.











