Blog Web & Deep Insights

Perlu Perhatian Terhadap Pemakai Air dalam Menjamin Produksi Pangan yang Meningkat

Perlu Perhatian Terhadap Pemakai Air Penyediaan air irigasi bagi pertanaman padi menjadi salah satu kunci dalam mendukung peningkatan produksi pangan. Dalam rangka mendorong pertumbuhan pertanian secara berkelanjutan, peran Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) menjadi fokus penting dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi yang terkait langsung dengan kebutuhan produksi di tingkat usaha tani.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Sumardjo Gatot Irianto, menyatakan bahwa peningkatan produksi pangan telah menjadi topik utama dalam kebijakan pertanian. Peningkatan produksi pangan dianggap sangat penting dalam rangka mengatasi tantangan keberlanjutan pangan yang dihadapi di masa kini. Kementan menggambarkan bahwa penyediaan sarana dan prasarana pertanian menjadi prioritas utama dalam strategi tersebut. Salah satu aspek yang menjadi fokus adalah pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi, perluasan sawah baru, serta penyediaan alat mesin pertanian.

Kompetensi P3A dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air irigasi di tingkat usaha tani menjadi penting dalam rangka meningkatkan kinerja pertanian secara berkelanjutan. P3A, sebagai kelompok petani yang tergabung dalam pengelolaan air irigasi, memiliki peran penting dalam pengelolaan sistem irigasi terpadu. Pada saat ini, peran P3A telah terbukti dalam mengelola jaringan irigasi dari tingkat sekunder hingga primer, menunjukkan keberdayaan mereka dalam menghadapi persoalan air irigasi secara mandiri dan efisien. Kementan menilai bahwa peran P3A adalah ujung tombak dalam upaya mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Menurut Gatot, penguatan P3A terbukti telah memberikan kontribusi signifikan dalam perluasan area pertanian yang terairi dan dalam peningkatan produktivitas pertanian yang terkait langsung dengan kebutuhan pangan.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Kementan memandang pentingnya merancang indikator kinerja sebagai tolak ukur penilaian efektivitas pembinaan P3A. Indikator tersebut bertujuan untuk menilai berbagai aspek keberlangsungan pemanfaatan air irigasi dan pemeliharaan jaringan yang berkaitan dengan produksi pertanian. Pengelolaan dan pemberdayaan P3A menjadi tanggung jawab Instansi pemerintah daerah dalam bidang pertanian yang membidangi ketahanan pangan. Dalam konteks UU No. 7 Tahun 2004, petani diberi wewenang dan tanggung jawab pemeliharaan di tingkat usaha tani, sedangkan peran P3A menjadi lebih penting dalam sistem pengelolaan sumber daya air irigasi di wilayah pedesaan.

Upaya pembinaan dan pemberdayaan P3A tidak hanya terfokus pada pengelolaan air, tetapi juga mencakup pengembangan kerja sama antar petani dengan pihak luar, termasuk pemerintah daerah, lembaga swasta, dan instansi lain yang memiliki fungsi utama dalam pengembangan kebijakan pertanian. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa kehadiran P3A telah mampu membangun sistem irigasi yang lebih luas, mulai dari pemeliharaan saluran irigasi di tingkat sekunder dan primer hingga pengaturan wilayah irigasi yang lebih besar. P3A juga dianggap berperan penting dalam mendorong kerja sama yang lebih baik antara petani dengan pihak pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air serta pemanfaatan keterbukaan sistem irigasi.

Kementan menekankan bahwa terhadap peningkatan produksi pangan harus terus diperhatikan dengan membangun sistem pengelolaan air irigasi yang berkelanjutan. Salah satu kepentingan utama adalah menjaga keteraturan dalam pengelolaan air irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di tingkat usaha tani. P3A dianggap sebagai lembaga yang dapat mendorong pertumbuhan pangan secara berkelanjutan, mengingat peran petani dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air irigasi. Penyediaan air irigasi menjadi fokus utama dalam keberlanjutan sistem pertanian, namun tetap harus terus dijalankan dengan pendekatan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Peran P3A dalam pengelolaan sumber daya air serta keberlangsungan pertanian di tingkat pedesaan adalah penting dalam membangun struktur pertanian yang lebih terkendali dan bertahan jangka panjang.

Untuk memperkuat percepatan pengembangan sistem pertanian, langkah berikutnya adalah memperluas peran P3A secara lebih luas dengan memperhatikan keberlanjutan dan kesadaran petani dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan menyesuaikan indikator kinerja dan memastikan penggunaan jaringan irigasi di tingkat berbagai daerah, dapat diperoleh pengembangan produk pertanian yang lebih terkendali dan mampu berkontribusi secara efektif terhadap keberlangsungan ekonomi dan ketahanan pangan di masa depan. P3A dianggap sebagai salah satu kunci dalam mengelola permasalahan air irigasi yang terkait langsung dengan usaha tani, yang memperkuat penguatan sistem pertanian di tingkat pedesaan secara lebih terbuka dan berkelanjutan. Dalam hal ini, peran P3A tidak hanya terbatas pada pengelolaan jaringan irigasi, tetapi juga terjadi dalam rangka mengembangkan kelembagaan petani sebagai pelaku utama dalam pengembangan ekonomi lokal dan pertanian yang lebih terkendali. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh Kementan dan instansi pemerintah lainnya harus ditujukan terhadap peningkatan daya tawar P3A dalam membantu peningkatan produksi pangan secara berkelanjutan, serta meningkatkan tanggung jawab petani dalam memanfaatkan sumber daya irigasi secara optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *