Dividen Chandra Asri Capai Usd10 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) akan mengeluarkan dividen tunai sebesar USD10,50 juta untuk kinerja tahun buku 2015, sebesar 40% dari laba bersih yang mencapai USD26,3 juta selama periode tersebut. Dividen ini diberikan setiap saham dengan nominal USD0,00319 per saham, dan akan dibayarkan pada tanggal 30 Juni 2016. Setelah penyerahan dividen, sisa laba bersih akan dialokasikan untuk dana cadangan dan laba ditahan untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan di masa depan.
Di tengah kesempatan ini, Direktur Perusahaan, Suryandi, mengungkapkan bahwa dividen tersebut merupakan bagian dari pendekatan manajerial yang terus menerus meningkatkan keberlangsungan dan stabilitas bisnis. Selain itu, rapat umum pemegang saham juga menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan untuk periode 2015. Tiga keputusan penting lainnya juga disepakati, termasuk perubahan susunan Direksi dengan mengangkat Kulachet Dharachandra sebagai Wakil Direktur, yang menjabat ganti bagi Paramate Nisagornsen yang mengundurkan diri karena keberlangsungan tugasnya.
Dalam rapat tersebut, manajemen dan pemegang saham memberikan apresiasi terhadap dedikasi dan sumbangsih Paramate Nisagornsen selama mengemban tugas di perusahaan. Menurut Suryandi, peran manajemen dan pemegang saham dalam pengambilan keputusan penting tidak hanya menunjukkan kepercayaan, tetapi juga kepercayaan terhadap perusahaan yang terus mengembangkan ekspansi secara bertahap. Pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan Direksi, yang merupakan tindakan penting dalam penguatan struktur perusahaan dan penerapan kebijakan pengembangan bisnis.
Baca Juga:
Revisi Target IPO: Bursa Tampil Jelas dalam Kondisi Perubahan Strategi Penyelenggaraan IPR
Ekspansi bisnis perusahaan di masa depan akan dijaga oleh penguatan kinerja operasional dan keuangan yang didasarkan pada keberlangsungan pertumbuhan industri petrokimia yang memperoleh konsesi keberlangsungan. Tindakan ini ditetapkan karena pertumbuhan industri petrokimia yang dijamin oleh momentum kegiatan utama dari bisnis. Selain itu, terdapat keberlanjutan dari peningkatan kinerja operasional dan pengembangan kapasitas produksi yang meningkat. Kepemimpinan perusahaan terus diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan, terutama mengenai produk baru, keberlanjutan, dan pengembangan teknologi.
Produksi Naptha Cracker dari Chandra Asri Petrochemical berhasil meningkat menjadi 860 KTA, mencapai kenaikan 34% dari periode sebelumnya. Penambahan kapasitas produksi ini mencerminkan kebijakan pengembangan infrastruktur dan strategi produksi yang terus dikembangkan perusahaan. Kenaikan angka ini didukung oleh dinamika permintaan dan penawaran pasar, serta faktor biaya bahan baku yang menjadi penyebab penurunan biaya. Tidak hanya itu, keberlanjutan industri petrokimia juga menjadi prioritas dalam pengelolaan perusahaan. Manajemen TPIA menunjukkan prioritas untuk membangun infrastruktur yang dapat menghasilkan produktivitas yang meningkat dan menjaga pertumbuhan dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, perusahaan mengalami pertumbuhan positif di kuartal I-2016 dengan laba bersih mencapai USD35,4 juta. Dari tahun lalu, laba tersebut meningkat 1.143% dengan laba bersih yang sebelumnya mencapai USD2,8 juta. Kenaikan laba tersebut mencerminkan pertumbuhan ekstensif dari perusahaan. Dalam pengembangan keuangan, laba kotor kuartal I-2016 juga mengalami kenaikan 273% menjadi USD62,5 juta dari USD16,7 juta pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba kotor menunjukkan tingkat marjin laba kotor yang meningkat dari 4,7% menjadi 17,4% secara total. Hal ini mencerminkan bahwa perkembangan industri petrokimia memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan bisnis. Produk Naptha yang mendapatkan perhatian pasar juga dijadikan prioritas dalam penerapan strategi pengembangan perusahaan.
Penjelasan ini menggambarkan bahwa perusahaan terus berkembang dengan strategi yang terus mengoptimalkan kapasitas produksi dan pengembangan bisnis. Tindakan ini dapat dianggap sebagai strategi yang terus menerus memperkuat posisi perusahaan dalam pasar ekspor. Keberlanjutan perusahaan terus didukung oleh manajemen yang terus meningkatkan efisiensi operasional, baik secara teknis maupun ekonomi. Hal tersebut diiringi oleh kenaikan pendapatan dari peningkatan penguatan produksi dan pemasaran. Langkah selanjutnya yang perlu diambil adalah pengembangan teknologi, terutama di bidang pengolahan bahan baku dan produksi produk baru. Peningkatan penambahan kapasitas produksi menjadi prioritas untuk memperoleh kesempatan pasar yang semakin besar dan mengurangi pengeluaran bahan baku. Dengan mempertahankan struktur produksi yang stabil, perusahaan juga dapat mengatasi tantangan eksternal yang muncul, terutama dalam kondisi ekonomi dan permintaan pasar global yang terus meningkat.











