Sektor Pertanian Raih Pemulangan Kembali OJK menghadirkan Program AKSI-Pangan yang bertujuan memperkuat sinergi antara sektor pertanian dan jasa keuangan dalam pengembangan ekosistem pangan yang lebih inklusif. Di dalam program ini, OJK menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Batu untuk mengidentifikasi berbagai tantangan yang muncul dalam pengembangan sektor pertanian, yang secara eksplisit menekankan bahwa keberhasilan dalam pengembangan pertanian harus dipadukan dengan perbaikan infrastruktur, pendidikan, serta kemajuan teknologi yang dapat membuka peluang pemasaran dan kredit yang efisien.
Setelah menyelami berbagai persoalan yang menimpa sektor pertanian, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto, menyampaikan bahwa tantangan dalam pengembangan pertanian bukan hanya soal keterbatasan kapasitas produksi, tetapi juga soal pengalaman, teknologi, dan infrastruktur yang masih berbatas. Menurutnya, keberhasilan dalam pengembangan pertanian memang tergantung pada berbagai komponen, termasuk infrastruktur hulu hingga hilir yang terintegrasi. Sejumlah infrastruktur yang saat ini masih tergantung terhadap kondisi kelembagaan atau alat yang belum terdokumentasi secara optimal dapat mendasari keberhasilan dalam pengembangan jasa keuangan yang memberikan pembiayaan, kredit, dan asuransi bagi pelaku pertanian.
Menurut Rahmat, salah satu prioritas utama dalam program AKSI-Pangan adalah pengembangan infrastruktur pertanian yang mencakup sistem produksi, pemetaan tanah, perangkat pengolahan, serta sistem pemetaan sumber daya. Hal ini menjadi penting karena infrastruktur yang baik akan mendorong efisiensi produksi dan memastikan pelaksanaan dari proses produksi dari hulu sampai hilir secara cepat, tepat, dan teratur. Dengan membangun infrastruktur yang lebih modern, peran OJK dalam memberikan pembiayaan dan kredit juga akan lebih memadai terhadap berbagai kebutuhan industri pertanian yang berkembang pesat.
Baca Juga:
Di tengah tantangan yang dihadapi, OJK menyoroti pentingnya pendidikan yang mendukung pengembangan teknologi pertanian yang berkembang pesat. Menurut Rahmat, keterampilan dan kompetensi yang dimiliki oleh pelaku industri pertanian sangat memengaruhi produktivitas dan keberlangsungan ekosistem produksi. Keterbatasan pendidikan yang diperlukan, seperti pengembangan pendidikan teknik pertanian, pemahaman terhadap proses produksi, dan pengembangan perangkat lunak atau sistem informasi, menjadi salah satu kunci dalam mengembangkan ekosistem pertanian. Teknologi dan sistem informasi juga menjadi salah satu kunci utama dalam mengatasi ketidakseimbangan antara produksi dan pembiayaan, terutama pada aspek keuangan dan pengelolaan risiko.
Pengembangan teknologi dan sistem informasi menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan produk pertanian. Sistem informasi yang mampu mengelola data, menghitung biaya produksi, mengidentifikasi risiko, dan menganalisis kondisi pasar dapat menjadi alat pencegahan yang sangat penting. Mengembangkan sistem informasi yang modern dan terintegrasi dengan sistem keuangan jasa keuangan merupakan langkah penting bagi keberlangsungan pengembangan pertanian yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan sistem informasi terbaru, pelaku pertanian juga bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dalam mengelola keuangan, menurut Rahmat.
Ukuran penting dalam pengembangan program AKSI-Pangan adalah peningkatan sinergi antara pihak yang terkait, mulai dari perusahaan pertanian hingga jasa keuangan. OJK tidak hanya menghadirkan berbagai inisiatif yang berbeda, namun juga mendukung kolaborasi terpadu antar pihak yang terkait di sektor pertanian. Ini adalah bentuk peran OJK sebagai penguasa dalam membangun ekosistem pertanian yang lebih modern dan lebih inklusif. Dalam konteks ini, peran OJK sebagai lembaga jasa keuangan menjadi penting sebagai salah satu komponen dalam membangun ekosistem produksi yang lebih berkelanjutan. Sebuah program yang berkelanjutan tidak hanya tergantung pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada pengembangan sumber daya yang lebih optimal untuk mendukung keberlangsungan ekosistem pangan yang lebih seimbang dan terdokumentasi. OJK memperhatikan bahwa dalam masa yang mendatang, peran pelaku pertanian yang lebih baik dan efisien dalam pengembangan teknologi akan berdampak signifikan terhadap pengembangan ekosistem pertanian yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Pada akhirnya, program AKSI-Pangan yang direncanakan oleh OJK diharapkan dapat menyelesaikan tantangan yang terjadi dalam pengembangan pertanian melalui kolaborasi lintas sektor yang terintegrasi. Tidak hanya mendorong peran OJK dalam memberikan pembiayaan atau asuransi bagi pelaku pertanian, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan ekosistem pertanian yang lebih modern dan terdokumentasi. Ini adalah bagian dari upaya dalam mengembangkan kembali peran penting OJK dalam membentuk ekosistem pertanian yang lebih inklusif dan efektif. Langkah berikutnya adalah meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antara pihak-pihak terkait, melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan, serta pengembangan jaringan yang terstruktur untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih stabil dan berkelanjutan.











