Blog Web & Deep Insights

Keselamatan Sistem Keuangan: Perbankan dalam Perjuangan Ketahanan

Bank Indonesia (BI) terus mengawasi kesiapan sistem keuangan dalam menghadapi risiko global dan domestik yang masih terus terjaga. Penanganan terhadap kondisi keuangan tetap berbasis pada perbankan, yang berperan sebesar 80 persen dalam menjaga stabilitas sistem. Direktur Makroprudensial BI, Yati Kurniati, menyatakan bahwa perbankan menjadi titik fokus utama dalam evaluasi stabilisasi ekonomi.

Indeks Stabilitas Sistem Keuangan yang dirancang oleh BI tetap berada di zona hijau, menggambarkan kondisi yang stabil dan normal. Ini mencerminkan bahwa meskipun ada gangguan terhadap Indeks Stabilitas Pasar Keuangan karena tekanan kurs, kestabilan sistem secara keseluruhan berlanjut dan terus meningkat. Perbaikannya terjadi sejak awal bulan Maret 2016, dengan kenaikan nilai tersebut terus mengalami koreksi positif.

Angka-angka penting dalam stabilisasi institusi keuangan menunjukkan tren yang baik. Perbaikan tersebut didasarkan atas penguatan permodalan dan peningkatan likuiditas perbankan. Kondisi ini merupakan salah satu faktor utama dalam membangun kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan keuangan. Data dari bulan Maret 2016 menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 21,8% dan rasio kredit bermasalah (NPL) mencapai angka 2,8% (gross) atau 1,4% (net).

Pada sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 8,7% (yoy), melampaui level pertumbuhan sebelumnya yang 8,2% (yoy). Ini menandakan kinerja pasar kredit yang lebih baik dibandingkan masa lalu. Namun, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih menurun menjadi 6,4% (yoy), dibandingkan dengan 6,9% (yoy) dari bulan sebelumnya, menunjukkan perbedaan dalam tingkat pertumbuhan dana yang diperuntukkan untuk keperluan nonbanking.

Perhatian terhadap kondisi pasar dan kepercayaan publik tetap menjadi prioritas BI. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa industri perbankan di Indonesia masih mempertahankan kestabilan dan keterbatasan yang diantisipasi secara ekonomi. Dalam konteks ini, kepercayaan terhadap sistem keuangan dan perlunya peningkatan transparansi di bidang investasi, menjadi fokus utama dalam mengusahakan keberlanjutan ekonomi secara global.

Pada kesimpulan, peran perbankan dalam mendukung keberlanjutan sistem keuangan berarti penting dalam menjaga keamanan ekonomi. Selain itu, perubahan terhadap Indeks Stabilitas Institusi Keuangan menunjukkan bahwa kebijakan keuangan terus dipantau dengan baik. Langkah-langkah berikutnya termasuk pengembangan sistem informasi keuangan, pengawasan terhadap kredit baru, serta pengurangan anggaran terhadap sumber daya yang digunakan untuk perbankan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *