Blog Web & Deep Insights

ABMA Tawarkan Saham Diharga Rp800-1.250 Per Saham

Abma Tawarkan Saham Diharga Rp800 Saat ini, PT Anugerah Berkah Madani Tbk (ABMA Land) berencana melakukan emisi saham baru melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), dengan jumlah saham sebanyak 3.333.330.000 unit, yang merupakan 25% dari total saham yang telah diterbitkan perusahaan.

Dalam diskusi yang dilangsungkan pada acara Public Exposure di Jakarta, Musyanif, Founder dan CEO ABMA Land, menjelaskan bahwa pihaknya menawarkan harga saham perdana di kisaran antara Rp800 hingga Rp1.250 per saham. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi korporasi yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis properti di tengah masa pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut informasi yang diberikan, perseroan telah mendapatkan pernyataan pre-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 15 Agustus 2016, yang merupakan langkah penting dalam proses pengumuman IPO. Masa penawaran awal akan dilaksanakan dari tanggal 16 hingga 25 Agustus 2016. Secara khusus, ABMA Land menunjuk beberapa institusi penjamin emisi efek, termasuk PT CIMB Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia. Dengan adanya pengusulan ini, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membuka peluang ekspansi yang terkait dengan bisnis properti yang lebih luas.

Reputasi ekspansi ABMA Land terkait dengan pemanfaatan sebagian besar dana hasil emisi, yang dijadikan sebagai fondasi untuk mengembangkan proyek-proyek yang berlokasi di wilayah Jabodetabek, Cilegon, Surabaya, serta beberapa wilayah lainnya. Dari hasil emisi, sekitar 87% akan digunakan untuk mendukung rencana ekspansi perusahaan. Spesifikasi penuh di atas menyatakan bahwa 75% dana digunakan untuk membeli lahan, 12,5% untuk pengembangan proyek Grup ABMA Land, dan 12,5% digunakan untuk pelunasan sebagian utang yang telah ada.

Pengembangan proyek yang diusulkan meliputi Nifarro Park di Jakarta, Royal Betawi di Tangerang, Samala Park di Cilegon, Eat CBD, Tanjung Layar Lagoon di Makassar, North CBD di Jakarta, dan The Simpruq Signature di Jakarta. Masing-masing proyek ini telah menjadi prioritas utama dalam strategi perusahaan untuk menjangkau pasar ekspansi properti yang lebih terbuka di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi dalam pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, total aset ABMA Land mencapai Rp2,44 triliun, dengan pendapatan sebanyak Rp137,59 miliar per tahun. Berdasarkan data yang diperoleh, perusahaan memiliki total cadangan lahan sejumlah 84 hektare, dengan luasan paling besar di Cakung mencapai 21 hektare dan di Surabaya mencapai 19 hektare. Di samping itu, rencana pengembangan tujuh proyek tersebut memiliki estimasi awal mencapai Rp48,79 triliun, yang menjadi dasar untuk menerbitkan emisi saham baru. Dengan demikian, pengembangan ekspansi proyek ini menjadi fokus utama dalam proses manajemen keuangan perusahaan.

Pada akhirnya, perusahaan menghadapi tantangan besar dalam menghadapi proses IPO, termasuk peningkatan kesempatan untuk menarik investasi luar negeri. Namun, dengan keputusan yang telah diambil, ABMA Land berupaya untuk mengembangkan jangkauan bisnis lebih luas yang memungkinkan perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan di bidang properti. Dalam konteks ini, langkah berikutnya adalah menyelesaikan proses penawaran saham secara aman dengan pengawasan yang ketat dan pengumuman resmi yang ditujukan kepada investor. Pada masa depan, keberhasilan ini menjadi penekanan penting untuk perusahaan dalam mengembangkan ekosistem properti yang lebih besar di Indonesia.

Exit mobile version